Mendiang Pendeta David Hutabarat lahir pada tanggal 1 Mei 1893, waktu orangtuanya, Evangelist Daniel Hutabarat, melayani di jemaat Butar. Tapi Pagarsinondi, itulah negeri asalnya.
.
Pada tahun 1910, dia bersekolah di Jean Hamilton Training School, Misi Me thodist, di Singapura. Setelah David Hutabarat tamat pada tahun 1913, dia dikirim menjadi guru Injil dan guru sekolah Methodist di wilayah Bogor.
.
Setelah lima tahun lamanya dia menjadi guru, dia masuk ke "Admission on Trial" (penults; semacam pengakuan percobaan) pada saat pelaksanaan Conference Methodist Singapura tahun 1918. Kemudian dia diangkat menjadi "Deacon" pada tahun 1920, dan kemudian diurapi menjadi "Elder" (penults: kedua-duanya tingkatan dalam jabatan sebagai pendeta penuh) pada tahun 1920.
.
Pada tahun 1921 dia dan keluarganya menjalani cuti ke Sumatra, dan pada saat itu terjadi satu perobahan besar dalam kehidupannya. Itulah sebabnya Pendeta David menjadi tinggal di Sumatra menjalankan pekerjaan pelayanannya. Yang pertama di Pematang Siantar, kemudian Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Mcdan, dan kembali lagi ke Tebing Tinggi, dan beberapa jemaat sekclilingnya. Sclama 33 tahun, Pendeta David melayani di tempat-tempat itu.
.
Pada tahun 1945 Pendeta David diangkat menjadi Acting Superintendent (penulis: semacam pejabat praeses-distrik) untuk Distrik Misi Methodist Tebing Tinggi; kemudian pada 1948 menjadi Superintendent penuh, yang diangkat oleh Bishop (penulis; semacam ephorus) Edwin F. Lee.
.
Pendeta David berhenti dari jabatan superintendent karena menderita sakit, tapi juga karena sudah waktunya menurut aturan, dalam Annual Conference (konferensi tahunan), bulan Januari 1954. Ada lebih-kurang satu tahun Pendeta Dav^d menderita penyakitnya, sampai akhirnya meninggalkan dunia fana ini pada tanggal 13 Oktber 1954 di Tebing Tinggi, dalam usia 61 tahun 6 bulan.
.
Selama hidupnya keluarga Pendeta David dikaruniai Tuhan 10 orang putra dan putri (penulis; yang sempat berkeluarga), yaitu enam orang anak laki-laki dan empat orang anak perempuan. Ketika beliau meninggal dunia, lima orang putra-putrinya telah berkeluarga, dan sudah bercucu lima orang.
.
Jenazah Pendeta David diantar ke pemakaman setelah dilakukan acara kebaktian pemberangkatan di Gereja Methodist Tebing Tinggi. Beratus-ratus orang turut mengantarkannya ke pemakaman, yang dipimpin oleh Pendeta Luther Hutabarat, Superintendent Distrik Tebing Tinggi.
.
Empatpuluhdua tahun lamanya Pendeta David bekerja dalam kebun anggur Tuhan. Dia adalah pekerja yang rajin dan kuat. Para anggota jemaat serta rekan sepelayanannya di mana sajapun, senantiasa mengindahkan dan menyanyangi dia. Panggilan datang kepadaanya, dengan seruan: "Masuklah dalam rumah kesukaan Tuhan". Baiklah kaiau kita ingat mendoakan Ibu yang ditinggalkan Pendeta David Hutabarat mendiang, dan anak-anaknya, kepada Tuhan Pcnghibur pada orang yang susah.
.
Berita Obituari disajikan oleh Panitia dalam Konferensi Tahunan Sumatra - Gereja Methodist 26-30 Januari 1955
.
Catalan tambahan dari penulis:
.
Dalam Konierensi Tahunan tersebut, diadakan pula suatu "Memorial Service" (Kebaktian Pengenangan) untuk memperingati Pendeta David Hutabarat, yang sebelumnya adalah rekan sepelayanan para utusan konferensi yang hadir. Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Efraim Sihombing dan Pdt. S. Hutabarat. Nats khotbah diambil dari Surat Ibrani 13: 7-16. Dalam kebaktian inilah dibacakan Riwayat Hidup Pendeta David di atas, dalam teks aslinya berbahasa Inggeris, yang diterjemahkan oleh Pendeta Luther Hutabarat (bagi peserta konferensi yang tidak berbahasa Inggeris). Setelah Bishop Gereja Metodist mcngucapkan kata sambutan kepada keluarga, Jcnner Hutabarat, putra tertua Pendeta David, menyampaikan ucapan terimakasih atas nama keluarga besarnya. Kebaktian itu ditutup dengan "berkat" oleh Bishop.
.
Pada tahun 1910, dia bersekolah di Jean Hamilton Training School, Misi Me thodist, di Singapura. Setelah David Hutabarat tamat pada tahun 1913, dia dikirim menjadi guru Injil dan guru sekolah Methodist di wilayah Bogor.
.
Setelah lima tahun lamanya dia menjadi guru, dia masuk ke "Admission on Trial" (penults; semacam pengakuan percobaan) pada saat pelaksanaan Conference Methodist Singapura tahun 1918. Kemudian dia diangkat menjadi "Deacon" pada tahun 1920, dan kemudian diurapi menjadi "Elder" (penults: kedua-duanya tingkatan dalam jabatan sebagai pendeta penuh) pada tahun 1920.
.
Pada tahun 1921 dia dan keluarganya menjalani cuti ke Sumatra, dan pada saat itu terjadi satu perobahan besar dalam kehidupannya. Itulah sebabnya Pendeta David menjadi tinggal di Sumatra menjalankan pekerjaan pelayanannya. Yang pertama di Pematang Siantar, kemudian Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Mcdan, dan kembali lagi ke Tebing Tinggi, dan beberapa jemaat sekclilingnya. Sclama 33 tahun, Pendeta David melayani di tempat-tempat itu.
.
Pada tahun 1945 Pendeta David diangkat menjadi Acting Superintendent (penulis: semacam pejabat praeses-distrik) untuk Distrik Misi Methodist Tebing Tinggi; kemudian pada 1948 menjadi Superintendent penuh, yang diangkat oleh Bishop (penulis; semacam ephorus) Edwin F. Lee.
.
Pendeta David berhenti dari jabatan superintendent karena menderita sakit, tapi juga karena sudah waktunya menurut aturan, dalam Annual Conference (konferensi tahunan), bulan Januari 1954. Ada lebih-kurang satu tahun Pendeta Dav^d menderita penyakitnya, sampai akhirnya meninggalkan dunia fana ini pada tanggal 13 Oktber 1954 di Tebing Tinggi, dalam usia 61 tahun 6 bulan.
.
Selama hidupnya keluarga Pendeta David dikaruniai Tuhan 10 orang putra dan putri (penulis; yang sempat berkeluarga), yaitu enam orang anak laki-laki dan empat orang anak perempuan. Ketika beliau meninggal dunia, lima orang putra-putrinya telah berkeluarga, dan sudah bercucu lima orang.
.
Jenazah Pendeta David diantar ke pemakaman setelah dilakukan acara kebaktian pemberangkatan di Gereja Methodist Tebing Tinggi. Beratus-ratus orang turut mengantarkannya ke pemakaman, yang dipimpin oleh Pendeta Luther Hutabarat, Superintendent Distrik Tebing Tinggi.
.
Empatpuluhdua tahun lamanya Pendeta David bekerja dalam kebun anggur Tuhan. Dia adalah pekerja yang rajin dan kuat. Para anggota jemaat serta rekan sepelayanannya di mana sajapun, senantiasa mengindahkan dan menyanyangi dia. Panggilan datang kepadaanya, dengan seruan: "Masuklah dalam rumah kesukaan Tuhan". Baiklah kaiau kita ingat mendoakan Ibu yang ditinggalkan Pendeta David Hutabarat mendiang, dan anak-anaknya, kepada Tuhan Pcnghibur pada orang yang susah.
.
Berita Obituari disajikan oleh Panitia dalam Konferensi Tahunan Sumatra - Gereja Methodist 26-30 Januari 1955
.
Catalan tambahan dari penulis:
.
Dalam Konierensi Tahunan tersebut, diadakan pula suatu "Memorial Service" (Kebaktian Pengenangan) untuk memperingati Pendeta David Hutabarat, yang sebelumnya adalah rekan sepelayanan para utusan konferensi yang hadir. Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Efraim Sihombing dan Pdt. S. Hutabarat. Nats khotbah diambil dari Surat Ibrani 13: 7-16. Dalam kebaktian inilah dibacakan Riwayat Hidup Pendeta David di atas, dalam teks aslinya berbahasa Inggeris, yang diterjemahkan oleh Pendeta Luther Hutabarat (bagi peserta konferensi yang tidak berbahasa Inggeris). Setelah Bishop Gereja Metodist mcngucapkan kata sambutan kepada keluarga, Jcnner Hutabarat, putra tertua Pendeta David, menyampaikan ucapan terimakasih atas nama keluarga besarnya. Kebaktian itu ditutup dengan "berkat" oleh Bishop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar